![]() |
![]() |
![]() |
Oleh Admin FEDEP | ||||||||||||||||
Sabtu, 09 Agustus 2008 07:49 | ||||||||||||||||
Lahan Pertanian di Kabupaten Sragen seluas 94.155 Ha dengan luas lahan sawah 40.406 Ha, tegalan 53.949 Ha. Dalam kegiatan usaha taninya dikelola oleh 1.301 Kelompok Tani yang terdiri dari 94.697 KK Tani. Tanaman padi merupakan tanaman utama yang rata-rata per tahun seluas 94.000 Ha. Program Intensifikasi yang diimplementasikan selama ini telah mengalami titik jenuh, sehingga tidak lagi dapat diandalkan untuk meningkatkan produksi padi dan pendapatan petani; kalaupun terjadi peningkatan produksi keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan masukan yang diberikan. Hal tersebut berkaitan dengan penurunan tingkat kesuburan lahan akibat eksploitasi lapisan olah tanah secara intensif dan monoton selama bertahun-tahun. Penggunaan pupuk kimia dalam takaran tinggi secara intensif tanpa memberikan bahan organik menyebabkan terganggunya keseimbangan hara dan menurunnya kandungan bahan organik tanah. Dari hasil penelitian dan kajian diketahui bahwa kandungan bahan organik tanah pada lahan sawah di Jawa Tengah sudah sangat rendah rata-rata kurang dari 1 %. Padahal hasil percobaan membuktikan bahwa bila kandungan bahan organik tanah > 2 % meskipun tanpa diberi pupuk an organik (kimia sintetis) hasil panen padi dapat mencapai 4 ton/ ha, namun apabila kandungan bahan organik < 1 % untuk mendapatkan hasil yang sama diperlukan tambahan pupuk an organik (N, P, K) dengan dosis tinggi. Bahan organik tanah merupakan salah satu faktor pembatas yang dominan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman pangan.Hasil pelaksanaan penggunaan pupuk organik pada proses pertanian organik di Kabupaten Sragen selama ini menunjukkan bahwa pengurangan pupuk an organik secara bertahap sebanyak 1/5 bagian (1,5 kwt) setiap musim tanam dan digantikan 2 ton pupuk organik tidak mengalami penurunan produksi dan pada tahun ketiga atau tanaman ke 7 (tujuh) penggunaan pupuk an organik (kimia sintetis) cukup 1 kwt Urea/ Ha ditambah pupuk organik (terolah) 2 ton/ Ha dapat menghasilkan gabah 5 – 8 ton/ ha GKP, seperti pada tabel berikut: Tabel 1: Data Perkembangan Padi Semi Organik Tahun 2001 – 2009 .
 Pada awal Tahun 2005 Pemerintah Kabupaten Sragen memfasilitasi kemitraan padi organik antara Kelompok Tani Penanam Padi Organik dengan Pengusaha seluas 223,32 Ha. Petani memperoleh pinjaman saprodi berupa pupuk organik, pestisida organik dan benih padi, sementara hasilnya dibeli oleh Mitra berupa gabah kering panen. Sejalan Program Pemerintah Pusat Go Organik Tahun 2010, maka Program Kemitraan Penanaman Padi Organik akan dapat mendorong dan mewujudkannya pada pertanian yang lestari dan ramah lingkungan sekaligus menggerakkan ekonomi kerakyatan. |
||||||||||||||||
LAST_UPDATED2 |